Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, PAN: Banyak Capaian yang Bisa Dikenang

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, PAN: Banyak Capaian yang Bisa Dikenang


JAKARTA GODAM,
Partai Amanat Nasional (PAN) berpendapat bahwa proposal untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto merupakan suatu hal yang masuk akal dan layak dipikirkan.

Sekretaris Jenderal PAN Eko Hendro Purnomo menyatakan bahwa terdapat berbagai prestasi dalam pemerintahan Soeharto yang patut diingat.

Bermacam prestasi dapat diringkaskan, termasuk kedaulatan pangan, pengembangan sarana prasarana, proyek sekolah dasar Inpres, dan bantuan kepada koperasi serta bisnis mikro, paparkan Eko ketika ditanyai pada hari Kamis, 24 April 2025.

Pria yang akrab dikenal Eko Patrio ini juga menilai Soeharto adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang pernah memimpin dalam periode panjang pembangunan nasional.

“Menurut pandangan dari PAN, memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Soeharto adalah sesuatu yang masuk akal dan perlu dipertimbangkan,” katanya.

PAN yakin bahwa evaluasi untuk mendapatkan gelar Pahlwan Nasional pasti dilaksanakan dengan komprehensif oleh otoritas yang tepat.

Di samping ide-ide dari masyarakat, katanya, terdapat proses formal yang perlu diikuti, mulai dari penelitian oleh Dewan Gelar sampai pada pengambilan keputusan oleh Presiden Republik Indonesia.

“Sejak prosedurnya transparan dan mematuhi peraturan, kita menerima hal tersebut,” tambah Eko.

Eko melanjutkan, bagi PAN upaya menghargai tokoh bangsa seperti Presiden ke-2 RI adalah bagian dari merawat sejarah nasional.

“Masalah ini tidak hanya terkait dengan aspek politik saja, tetapi lebih pada cara kami menyediakan ruang yang pantas untuk orang yang telah berkontribusi signifikan dalam kemajuan Indonesia,” ujarnya.

Menurut laporan, Soeharto diajukan sebagai calon Pahlwan Nasional 2025 oleh Kemensos beserta TP2GP pada bulan Maret tahun 2025.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa usulan itu diajukan bertahap, dimulai dari skala lokal sampai ke otoritas nasional.

“Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” ucap Saifullah, dikutip dari situs resmi Kementerian Sosial.

Selain Soeharto, ada sembilan nama lainnya yang juga diusulkan dalam daftar calon Pahlawan Nasional.

Mereka adalah K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

Berikutnya, keempat calon nama baru yang diajukan tahun ini ialah Anak Agung Gede Anom Mudita dari Bali, Deman Tende dari Sulawesi Barat, Profesor Dr. Midian Sirait dari Sumatera Utara, serta K.H. Yusuf Hasim dari Jawa Timur.

Selain prestasinya yang gemilang dalam jabatannya sebagai presiden, figura Soeharto pun diselimuti berbagai kontroversi dan tanda-tanda negatif, khususnya berkaitan dengan tuduhan pelanggaran HAM dan kasus suap.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *