Studi Baru Ungkap: 14 Jenis Kanker yang Semakin meningkat di Kalangan Pemuda AS

Studi Baru Ungkap: 14 Jenis Kanker yang Semakin meningkat di Kalangan Pemuda AS



– Kanker adalah salah satu faktor pemicu kematian tertinggi secara global. Di tahun 2020 sendiri, lebih dari 10 juta jiwa meninggal karena kanker.

Mengingat posisinya sebagai pemicu kematian urutan kedua di seluruh dunia, studi mengenai kanker semakin maju.

Kanker adalah suatu keadaan di mana sel atau jaringan tumbuh dengan cara tidak normal. Karakteristik uniknya yang membedakannya dari penyakit-penyakit lain menjadikan kanker sebagai tantangan dalam hal pengobatan. Oleh karena itu, upaya penelitian tetap ditekankan guna meningkatkan pemahaman kita tentang gangguan tersebut.

Menurut jurnal
Cancer Discovery
Pada tahun 2025, tercatat ada 14 tipe kanker yang naik prevalensinya di antara masyarakat berusia kurang dari 50 tahun di Amerika Serikat.

Peneliti dari National Institutes of Health (NIH) sudah menggelar tinjauan menyeluruh tentang insiden kanker di Amerika Serikat pada periode tahun 2010 sampai dengan 2019.

Mereka mengambil informasi dari angka-angka statistik guna mengetahui jenis-jenis kanker mana yang semakin bertambah pada golongan umur tertentu.

“Penelitian ini menyediakan fondasi bagi kita untuk mengenali jenis kanker apa saja yang semakin banyak terjadi pada orang-orang di bawah umur 50 tahun,” ungkap Meredith Shiels, Ph.D., peneliti utama dan juga anggota dari National Cancer Institute yang merupakan bagian dari NIH.

Berikut beberapa tipe kanker yang mengalami peningkatan?

Menurut hasil penelitian dari NIH, berikut adalah list jenis-jenis kanker yang mengalami peningkatan pada mereka yang belum mencapai umur 50 tahun:

  1. Kanker payudara
  2. Kanker kolorektal
  3. Kanker ginjal
  4. Kanker testis
  5. Kanker rahim
  6. Kanker pankreas
  7. Melanoma
  8. Kanker serviks
  9. Kanker lambung
  10. Mieloma
  11. Kanker tulang dan sendi
  12. 3 jenis limfoma.

Untuk menjelaskan lebih lanjut, Shiels dkk melakukan studi tentang pola kemunculan dan mortalitas yang berkaitan dengan 33 jenis kanker berdasarkan data dari database tersebut.
United States Cancer Statistics
milik CDC antara tahun 2010 sampai 2019.

Mengacu pada data registri kanker yang mewakili seluruh populasi AS dan data kematian 2010-2022, mereka melakukan analisis terhadap enam kelompok usia.


Tiga kelompok usia awal

  • 15–29 tahun
  • 20–39 tahun
  • 40–49 tahun


Tiga kelompok usia lanjut

  • 50–59 tahun
  • 60–69 tahun
  • 70–79 tahun

Setelah melakukan analisis data, para peneliti mengidentifikasi bahwa ada peningkatan dalam 14 dari 33 tipe kanker. Fenomena tersebut terlihat minimal di salah satu grup umur yang lebih muda.

11 jenis kanker yang tersebut sudah tertera dalam daftar sebelumnya dan mencakup tiga macam limfoma. Dengan demikian, total ada 14 variasi penyakit kanker yang naik pada populasi berusia di bawah 50 tahun.

Walaupun begitu, angka kematian tidak naik di kalangan usia muda untuk kebanyakan jenis kanker.

Akan tetapi, para peneliti mencatat adanya kenaikan yang memprihatinkan dalam hal angka kematian dini akibat kanker kolorektal dan kanker serviks.

hanya terdapat lima macam kanker yang bertambah prevalensinya di antara grup umur muda, namun hal tersebut tidak berlaku untuk golongan lanjut usia.

Macam-macam kanker tersebut meliputi melanoma, kanker serviks, kanker perut, mieloma, serta kanker tulang dan persendian.

Berdasarkan perbandingan antara tahun 2019 dengan 2010, kenaikan tertinggi terdapat pada:

  • Kanker payudara: 4.800 kasus tambahan
  • Kanker kolorektal: 2.100
  • Kanker ginjal: 1.800
  • Kanker rahim: 1.200
  • Kanker pankeras: 500.

Berdasarkan informasi itu, kanker payudara pada wanita, kanker kolon-rectum, kanker ginjal, serta kanker rahim bertanggung jawab atas lebih dari 80 persen peningkatan kasus kanker di kalangan usia muda tahun 2019.

Mengenai sebabnya, para peneliti menduga bahwa faktor risiko seperti kegemukan turut mendorong pertambahan pola kenaikan kanker yang terjadi lebih awal dalam hidup seseorang.

Di samping itu, modifikasi pada panduan deteksi dini kanker, perkembangan teknologi, serta peningkatan pemahaman tentang penyakit ini telah mendorong diagnosa lebih awal. Akibatnya, jumlah kasus yang direkam juga turut naik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *