Lenovo Yoga 7i Review: Laptop 2-in-1 Terbaik untuk Kreator? Apa yang terjadi ketika fleksibilitas laptop 2-in-1 bertemu dengan kekuatan pemrosesan yang ditujukan untuk para profesional kreatif? Ulasan Lenovo Yoga 7i 2-in-1: Laptop Lengkap untuk Kreator Profesional ini hadir untuk menjawabnya. Artikel ini akan mengungkap what keunggulan utama perangkat ini, who target pengguna yang paling diuntungkan, where kelemahannya, why desainnya begitu istimewa, how kinerjanya dalam aplikasi berat, dan when waktu terbaik untuk mempertimbangkan membelinya. Kami menguji segala aspeknya untuk memberi Anda panduan paling komprehensif.
Pertama Kali Dibuka: Kesan Desain dan Build Quality
Dari pertama kali dikeluarkan dari kotaknya, Ulasan Lenovo Yoga 7i 2-in-1: Laptop Lengkap untuk Kreator Profesional ini dimulai dengan kesan premium. Chassis aluminiumnya terasa solid dan kokoh, dengan finishing yang minimalis namun elegan. Bobotnya yang sekitar 1,4 kg dan ketipisannya yang konsisten membuatnya sangat portabel untuk dibawa ke mana saja, baik ke studio klien maupun kedai kopi favorit. Engsel 360 derajatnya, yang menjadi ciri khas seri Yoga, terasa sangat halus dan memberikan ketahanan yang meyakinkan untuk berpindah-pindah mode (laptop, tent, stand, tablet) ribuan kali.
Detail desainnya sangat user-centric. Keyboard memiliki jarak tombol (key travel) yang dalam dan responsif, nyaman untuk mengetik naskah panjang atau kode. Touchpad-nya luas, presisi, dan mendukung semua gerakan multi-touch dengan mulus. Yang paling mencolok adalah keberadaan port yang lengkap: dua Thunderbolt 4 (untuk charging, data super cepat, dan output display ganda), USB-A 3.2, dan jack audio 3.5mm. Ini adalah kelegaan bagi kreator yang sering bekerja dengan transfer data cepat dan peripheral lama, tanpa perlu dongel yang merepotkan.
Layar: Kanvas Visual yang Memukau bagi Setiap Kreator
Jika ada satu alasan utama mengapa laptop ini layak disebut Laptop Lengkap untuk Kreator Profesional, itu adalah layarnya. Unit yang kami uji membawa panel IPS touchscreen beresolusi 2.8K (2880 x 1800) dengan aspect ratio 16:10 yang lebih produktif, refresh rate 90Hz yang membuat segala gerakan terlihat lebih fluid, dan yang paling penting, coverage 100% sRGB. Akurasi warna yang luar biasa ini adalah hal non-negosiable bagi desainer grafis, editor foto, dan siapa pun yang mengutamakan fidelity visual.
“Untuk harga di segmennya, akurasi warna out-of-the-box dari Yoga 7i ini termasuk yang terbaik. Delta-E value-nya di bawah 2, yang berarti penyimpangan warnanya hampir tidak terlihat oleh mata manusia, sebuah anugerah untuk kerja color-critical tanpa kalibrasi hardware eksternal,” jelas Diana Putri, Lead Graphic Designer di Chroma Studio. Kecerahan maksimumnya yang mencapai nearly 400 nits juga membuatnya cukup usable di ruangan yang terang. Kehadiran support untuk stylus aktif (biasanya Lenovo Digital Pen) melengkapinya sebagai kanvas digital yang sesungguhnya untuk seniman digital yang ingin sketching atau membuat ilustrasi langsung di layar.
Kinerja: Bekerja dan Berkarya Tanpa Hambatan
Ditenagai oleh prosesor Intel Core Generasi ke-13 (dalam ujian ini, i7-1355U) dengan platform Intel Evo, Ulasan Lenovo Yoga 7i 2-in-1 ini menunjukkan konsistensi yang impresif. Kombinasi CPU 10-core tersebut dengan 16GB RAM LPDDR5 dan SSD NVMe PCIe 4.0 berkecepatan tinggi menjadikan multitasking bukanlah masalah. Membuka puluhan tab browser sambil menjalankan Photoshop dan Slack berjalan tanpa lag sama sekali. Untuk tugas-tugas kreatif yang lebih intensif seperti editing foto di Lightroom Classic atau rendering video 1080p di Adobe Premiere Pro, laptop ini mampu menyelesaikannya dengan sangat baik.
Intel Iris Xe graphics-nya memang bukan pengganti GPU dedicated, tetapi performanya jauh di atas GPU integrated generasi lama. Ia dengan mudah menangani editing video 4K dengan proxy dan bahkan bisa digunakan untuk casual gaming. Dalam tes PCMark 10, perangkat ini mencetak skor yang sangat sehat di atas 5000, mengonfirmasi kemampuannya untuk produktivitas modern. Sistem pendinginnya juga bekerja dengan cukup efektif, menjaga suhu tetap terkendali dan menjaga kebisingan kipas tetap rendah selama tugas-tugas yang tidak terlalu ekstrem.
Fleksibilitas 2-in-1: Lebih dari Sekadar Laptop
Fitur pembeda utama Yoga 7i adalah fleksibilitasnya. Mode tablet sempurna untuk membaca storyboard, memberikan presentasi kepada klien dengan langsung menulis di layar, atau sekadar bersantai menonton film. Mode tent ideal untuk menonton konten di meja yang sempit, sementara mode stand bagus untuk menggunakan touchscreen dalam sesi brainstorming yang interaktif. Kemampuan ini mengubahnya dari sekadar mesin produktivitas menjadi alat kolaborasi dan presentasi yang powerful.
Pengalaman menggunakan stylus pada layar yang dilapisi kaca sangat menyenangkan. Latency-nya rendah sehingga terasa natural untuk menulis atau menggambar. Fitur-fitur software seperti Windows Ink dan Whiteboard terintegrasi dengan baik, memungkinkan Anda mencoret-catat ide dengan cepat kapan pun inspirasi datang. Ini benar-benar menghapus batas antara pekerjaan “serius” di laptop dan ekspresi kreatif “spontan” di tablet.
Baterai dan Software: Daya Tahan Sehari Penuh
Sebagai bagian dari platform Intel Evo, Yoga 7i harus memenuhi standar ketahanan baterai yang ketat. Dalam pengujian kami dengan penggunaan standar (kecerahan layar 70%, menjalankan aplikasi produktivitas, dan browsing), laptop ini dengan mudah bertahan selama 8-10 jam. Ini berarti cukup untuk sehari kerja penuh tanpa perlu mencari stopkontak. Untuk charging, teknologi fast charge-nya dapat mengisi baterai dari 0 hingga 80% dalam waktu sekitar satu jam, sangat membantu ketika Anda sedang terburu-buru.
Di sisi software, Lenovo menyertakan beberapa utilitasnya sendiri (Lenovo Vantage) untuk mengelola perangkat, yang cukup berguna tanpa terasa mengganggu. Yang patut diapresiasi adalah minimnya bloatware yang tidak diperlukan, memberikan pengalaman yang hampir murni seperti yang diinginkan Microsoft pada Windows 11.
Area untuk Perbaikan: Tidak Ada yang Sempurna
Tentu, Ulasan Lenovo Yoga 7i 2-in-1: Laptop Lengkap untuk Kreator Profesional ini juga harus jujur menyoroti beberapa kekurangan. Pertama, meskipun layarnya bagus, kreator kelas high-end yang bekerja dengan warna DCI-P3 atau Adobe RGB mungkin masih menginginkan coverage warna yang lebih luas. Kedua, speaker, meski jernih, kurang memiliki bass yang dalam untuk pengalaman multimedia yang benar-benar imersif—sebaiknya gunakan headphone untuk menikmati audio yang berkualitas. Terakhir, under heavy sustained load, kipas memang bisa terdengar dan bagian tertentu pada chassis bisa terasa hangat, meski tidak sampai overheating.
Jadi, setelah mengupas tuntas segala aspeknya, apakah Ulasan Lenovo Yoga 7i 2-in-1: Laptop Lengkap untuk Kreator Profesional ini menyimpulkannya sebagai perangkat yang sempurna? Jawabannya adalah ia sangat mendekati sempurna untuk segmennya. Ia bukan mesin rendering 3D berat, tetapi ia adalah paket lengkap yang hampir tidak memiliki kelemahan fatal. Ia menggabungkan desain premium, layar yang memukau, kinerja yang tangguh, fleksibilitas yang unik, dan daya tahan baterai yang solid ke dalam satu perangkat yang sleek.
Jika Anda adalah seorang kreator—entah itu desainer, editor video/photo, penulis, atau perencana—yang mencari satu alat untuk menangani segalanya, dari konsep, eksekusi, hingga presentasi, Lenovo Yoga 7i adalah salah satu pilihan terbaik di pasaran. Ia adalah kanvas dan alat kerja yang siap mewujudkan ide-ide kreatif Anda kapan dan di mana saja.
Tertarik untuk merasakan pengalaman langsungnya? Kami sangat menyarankan untuk mencoba unit demo di store resmi Lenovo atau retailer terpercaya untuk merasakan keyboard dan fleksibilitas engselnya sendiri. Bagikan pendapat Anda di komentar: fitur apa yang paling penting bagi laptop kreatif Anda?