WARTA LOMBOK –
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
– Penduduk desa Sajang sangat bersemangat menyambut kehadiran tim yang mensosialisasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Acara sosialisasi yang diadakan oleh Komisi IX DPR RI bersama dengan mitranya dari Badan Gizi Nasional (BGN), menggarisbawahi komitmen mereka untuk meningkatkan kemandirian masyarakat melalui program MBG tersebut.
Acara penyampaian informasi tentang program MBG berlangsung di ruang serbaguna kantor kecamatan Sembalun, yang terletak di bagian timur Lombok. Hadir dalam acara tersebut anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama Lalu Muhammad Iwan Mahardan, bersama dengan Sekretaris Kecamatan Sembalun bernama Pelita Yatna.
Pada kesempatan tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar menekankan bahwa MBG adalah salah satu proyek utama yang diprioritaskan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, yaitu Prabowo-Gibran. Selain bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gizi anak-anak, program ini juga berfungsi sebagai landasan mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Kesuksesan MBG sangat tergantung pada kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintahan di tingkat desa sampai ke pusat dan partisipasi sektor bisnis,” jelas Muazzim.
Dia juga menggarisbawahi bahwa tantangan terbesar dalam pengembangan SPPG ada pada aspek biaya. Karena alasan ini, dia mendesak para investor dan pemegang modal supaya tidak segan-segan bekerja sama dengan BGN guna meningkatkan cakupan SPPG, termasuk di daerah Sembalun yang memiliki prospek baik.
Sebagai komponen dalam rangka mendukung kemakmuran masyarakat secara lebih luas, pemerintah pusat sedang merencanakan Koperasi Desa Merah Putih.
Koperasi ini akan mendapatkan suntikan dana senilai Rp5 miliar per unit berdasarkan instruksi dari Presiden. Barang-barang keperluan utama akan dipasarkan dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pembelian masyarakat.
Sekretaris Deputi Prokerma BGN, Lalu Muhammad Iwan, yang turut hadir untuk membuka acara secara langsung, mengundang publik untuk lebih memahami makna dari program MBG tersebut.
Dia menggarisbawahi bahwa permasalahan gizi serta tingkat stunting yang masih mencapai 21,23% merupakan sesuatu yang serius. “Nutrisi adalah dasar untuk pertumbuhan dan pencapaian prestasi anak-anak. Apabila tidak ditangani dengan cepat, kita akan merugi dalam hal potensi besar dari generasi mendatang,” terangnya.
Pada presentasinya, beliau menjelaskan secara rincian tentang langkah-langkah teknis untuk bergabung sebagai mitra SPPG, yang meliputi persyaratan terkait tanah, gedung, yayasan, serta sumber daya manusia dan penyedia bahan baku. Seluruh detail informasi dan proses pendaftaran bagi para kandidat mitra tersedia di situs web mitra.bgn.go.id.
Selanjutnya, Muhammad Iwan menekankan bahwa masing-masing dapur SPPG harus dilengkapi dengan staf ahli gizi yang berkewajiban merancang menu serta memantau konsumsi berdasarkan standar kebutuhan nutrisi.
Dia pun mendorong agar sekolah dan para orangtua ikut serta dalam koordinasi aktif bila menemui situasi tertentu terkait dengan penerima manfaat. “Kerjasama sangat penting. Bila ada hal-hal yang membutuhkan penyesuaian, jangan ragu untuk menyuarakan,” katanya.
“Hingga kini, Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mempunyai 30 instalasi SPPG yang terdistribusi di Pulau Lombok sebanyak 24 unit serta Pulau Sumbawa dengan 6 unit. Sedangkan di Kabupaten Lombok Timur, ada lima SPPG yang sedang berfungsi,” jelas Muhammad Iwan.
Masyarakat diminta agar tetap berhati-hati dengan adanya informasi hoaks ataupun pihak yang menyamar sebagai bagian dari BGN. Setiap aktivitas resmi berkaitan dengan pembentukan serta kolaborasi harus melewati saluran sah milik BGN.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sembalun Pelita Yatna mengatakan bahwa dari dua alokasi SPPG untuk daerah tersebut, salah satunya sudah terbangun dan akan segera dapat dioperasikan.
Pada saat yang sama, penduduk Desa Sajang beserta ketua desanya merencanakan untuk membuat satu unit lagi dengan kerja bakti bersama. “Tujuan kami adalah agar proyek ini memberikan dampak positif serta keberlanjutan kepada para penghuni setempat, tidak hanya sebagai program dari atas,” jelasnya.